Bakal Calon Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi mendorong peran mahasiswa untuk menjadi pelaku dalam ekosistem kreatif di daerah. Menurut Kang Arfi, kreativitas akan selalu jadi bagian dalam menyelesaikan masalah dalam segala aspek. Kita perlu selalu beradaptasi dalam menyelesaikan masalah saat ini dan masa depan.
Hal itu disampaikan Kang Arfi saat mengisi kuliah umum dalam rangkaian milad ke-8 Universitas Muhammadiyah Bandung, Jumat (28/6/2024). “Alhamdulillah, saya diundang Universitas Muhammadiyah Bandung dalam rangka milad ke-8. Ada dua kegiatan, pertama kuliah umum untuk mahasiswa dan ada diskusi dengan pak Rektor terkait kreativitas bisa kita hadirkan dalam menyelesaikan masalah keseharian,” tutur Arfi.
Peran Mahasiswa dalam Ekonomi Kreatif di Daerah
Menurut Kang Arfi, peran mahasiswa sangat penting dalam membangun ekosistem kreatif daerah. Apalagi, Indonesia tengah dihadapkan tantangan bonus demografi yang menuntut para usia produktif lebih berdaya. “Karena kalau bicara Indonesia emas bukan bicara orang lain. Tapi tentang mereka sendiri. Dan mereka kita tantang untuk mengembangkan diri supaya jadi pilar yang menguatkan bangsa. Saya meyakini kalau individu berdaya maka generasi ini yang akan membawa generasi emas Indonesia,” paparnya.
Selain itu, Kang Arfi menuturkan, berdasarkan data Kemenparekraf, ekonomi kreatif juga terbukti berperan besar terhadap ekonomi nasional, di tahun 2022 kontribusinya terhadap PDB nasional mencapai Rp1.280 triliun dan kontribusi tenaga kerja sektor ekonomi kreatif pada nasional pun pada 2022 mencapai 17,7 persen. “Ekosistem ekonomi kreatif memang sudah punya porsi besar penyumbang PDRB,” ucap politisi Partai Golkar ini.
Potensi dan Tantangan Ekosistem Kreatif Bandung
Dalam konteks Kota Bandung, Kang Arfi menyebut ekosistem kreatif masih jadi lokomotif ekonomi yang patut dikembangkan. Contohnya, ekistensi Sentra Rajut Binongjati dan Tahu Cibuntu masih berperan dalam menyerap lapangan kerja. “Jadi bukan hanya produknya tapi dari ekosistem yang ada sudah menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang ke Bandung. Ini bisa jadi penggerak ekonomi yang diandalkan dan harus dimanfaatkan betul,” paparnya.
Kang Arfi berpendapat, kondisi tersebut tak akan berkembang jika tidak ada dorongan dari pemerintah.
“Memang tantangannya kalau bisnis ini dibiarkan berkompetisi tanpa ada dukungan pemerintah maka majunya secepat yang kita harapkan. Padahal kita harap mereka bisa jadi lokomotif yang menggerakan ekonomi,” tuturnya.
“Bandung itu punya daya kreativitas tinggi. Urusan kuliner saja banyak yang baru. Tapi tentu perkembangan kreativitas dunia usaha akan berkelanjutan jika upaya serupa dilakukan para pemimpin dan para penggerak birokrasi,” tandasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung Prof. Dr. Ir Herry Suhardiyanto M.Sc ., IPU berharap pengalaman dan jam terbang Kang Arfi dalam lingkup birokrasi bisa memberi gambaran kepada para mahasiswa tentang pentingnya kebijakan publik dalam menciptakan ekosistem kreatif.
Alhamdulillah kami mendapat kunjungan dan ilmu dari Kang Arfi tentang bagaimana membangun ekosistem kreatif melalui inovasi kebijakan publik yang sangat penting bagi kampus kami yang punya visi Islami, teknopreneurship, harus menyemai kreativitas bagi mahasiswa. Kang Arfi kan anak muda kreatif dan sejak lama berkiprah di pemerintahan di Bandung dan Jawa Barat. Mudah-mudahan ke depan bisa melahirkan pelayanan publik yang inovatif serta memahami masyaraka dan efektif dalam mengatasi persoalan yang dihadapi Bandung,” tuturnya.
Tautan terkait :